Pada dasarnya setiap orang bisa tumbuh menjadi dewasa, baik secara fisik maupun mental. Nyatanya, ada beberapa orang yang mungkin lebih memilih untuk tidak tumbuh layaknya dewasa. Meskipun, secara fisik dirinya sudah tumbuh menjadi dewasa.
Apa yang terjadi tersebut dikenal sebagai sindrom Peter Pan. Istilah ini merujuk pada pria dewasa yang tidak ingin menjadi dewasa. Mereka pun tidak mau mengambil tanggung jawab sebagai orang dewasa.
Dikutip dari laman Dr Prem Global Healthcare, orang yang mengidap sindrom ini seperti terjebak dalam tubuh dewasa. Padahal, pikiran dan perilaku mereka masih kekanak-kanakan.
Hal ini tentu membuat si pengidap sindrom Peter Pan tersebut akan sulit menjalani hidup. Meski begitu, sindrom tersebut masih dapat diatasi dengan beberapa cara. Penasaran? Yuk, simak tips mengatasi sindrom Peter Pan pada pria dewasa berikut ini!
Baca juga: Tips Menghadapi Perasaan Loneliness
Stop Memanjakan
Biasanya, para pengidap sindrom Peter Pan ini kerap dimanja oleh keluarga atau orang di sekitarnya. Bila mengalami kesulitan atau masalah, pasti mereka akan cenderung meminta pertolongan dari orang lain.
Pola seperti itu yang dilakukan terus-menerus, tentu membuat mereka ketergantungan dengan orang lain. Oleh karena itu, kita perlu bersikap tegas untuk berhenti menolong mereka.
Hal ini ditujukan agar para pengidap sindrom tersebut belajar untuk menghadapi masalahnya sendiri. Dengan begitu, akan terbentuk sikap mandiri untuk menjadi seseorang yang dewasa.
Ajarkan Pengidap Sindrom Peter Pan Konsep Dewasa
Meski orang yang mengidap sindrom ini berusia matang, tetapi jiwanya masih belum tumbuh menjadi dewasa. Hal ini membuat kita perlu memberikan pengertian soal kedewasaan secara bertahap.
Salah satunya dengan meminta mereka untuk melamar pekerjaan. Mereka perlu merasakan bagaimana proses mencari, melamar hingga mendapatkan pekerjaan. Kemudian, dorong mereka untuk meningkatkan karirnya.
Hal ini membuat mereka secara perlahan mengerti tentang konsep dewasa. Hingga akhirnya mereka pun siap untuk benar-benar memiliki pemikiran sekaligus perilaku layaknya orang dewasa.
Jauhkan yang Mengganggu Fokusnya
Tak bisa dimungkiri, jiwanya yang masih seperti anak-anak membuat para pengidap Peter Pan ini menjadi sulit fokus. Sebab itu, orang tersebut perlu dijauhkan dari apapun yang mengganggu fokusnya.
Bila mereka kerap menghabiskan waktu bermain, hingga pekerjaan atau kewajibannya terlantar. Orang tersebut harus dijauhkan dari hal-hal itu. Dengan tindakan seperti itu, kita akan mengajarkan mereka agar lebih fokus menjalani kehidupannya.
Konsultasikan Sindrom Peter Pan kepada Ahli
Bila cara sebelumnya telah dilakukan, namun masih belum berhasil. Artinya, para pengidap sindrom Peter Pan ini perlu penanganan dari ahli seperti psikolog.
Sebab, kondisi sindrom yang dialaminya sudah cukup parah. Hingga para pengidap itu sulit untuk tidak bergantung pada orang lain. Apalagi untuk memilih jalan hidup yang mandiri.
Orang yang mengalami sindrom ini pun disarankan untuk segera mengkonsultasikan dengan ahlinya. Lewat konsultasi itu, para pengidap sindrom ini akan mendapat penanganan khusus dari psikolog.
Dengan cara-cara ini, para pengindap sindrom Peter Pan dapat mencapai kedewasaan mental yang dituntut oleh setiap usia. Sindrom yang satu ini dapat menyerang usia dan jenis kelamin apapun. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjalankan beberapa cara di atas untuk mengatasi sindrom tersebut.
Baca juga: Munchausen Syndrome, Pura-Pura Sakit Demi Curi Perhatian