Pahami, Ini 5 Risiko Berinvestasi Jangka Panjang dan Cara Mengatasinya

risiko berinvestasi jangka panjang
Isi Tabel

Risiko berinvestasi jangka panjang termasuk hal yang penting bagi para investor. Perlu dipahami, investasi jangka panjang sering dianggap sebagai strategi yang lebih aman dan stabil dibandingkan dengan investasi jangka pendek.

Investor jangka panjang biasanya mengincar pertumbuhan modal secara bertahap selama bertahun-tahun, dengan harapan mendapatkan keuntungan yang signifikan di masa depan. Lalu, apa saja risikonya? Jika ingin tahu risiko dari investasi jangka panjang, berikut ulasan AwanApps!

Baca juga: 5 Faktor Utama Penentu Investasi yang Perlu Diperhatikan

Risiko Berinvestasi Jangka Panjang yang Wajib Diketahui

Ilustasi Risiko Berinvetasi Jangka Panjang. (Sumber: Pixabay)

Meski strategi investasi jangka panjang sangat populer dan terbukti berhasil untuk banyak orang, ada sejumlah risiko yang perlu diperhatikan. Adapun risiko-risiko yang bisa diperoleh dari melakukan investasi jangka panjang, antara lain sebagai berikut:

Risiko Pasar

Salah satu risiko utama dalam investasi jangka panjang adalah risiko pasar, yaitu kemungkinan nilai investasi menurun akibat fluktuasi pasar. Harga saham dapat naik atau turun secara signifikan dalam jangka pendek dan bahkan dalam jangka panjang pun, ada kemungkinan terjadi penurunan nilai aset.

Karena itu, investor jangka panjang harus siap menghadapi pasar yang fluktuatif, terutama ketika menghadapi krisis ekonomi global. Untuk mengurangi risiko pasar, investor dapat melakukan diversifikasi portofolio dengan berinvestasi di berbagai aset seperti saham, obligasi, properti, atau emas.

Risiko Inflasi

Risiko inflasi merupakan tantangan lain bagi investor jangka panjang. Pasalnya, inflasi bisa mengurangi daya beli uang seiring waktu yang artinya nilai riil dari hasil investasi bisa menurun jika inflasi tidak diantisipasi dengan baik.

Apabila tingkat pertumbuhan investasi tidak sebanding atau melebihi tingkat inflasi, maka keuntungan yang diperoleh mungkin terasa tidak signifikan dalam jangka panjang. Karena itu, investor dapat memilih aset yang lebih tahan terhadap inflasi, seperti saham, properti, atau emas, yang cenderung naik seiring inflasi.

Risiko Likuiditas

Risiko melakukan investasi jangka panjang selanjutnya, yakni risiko likuiditas. Risiko ini memungkinan seorang investor tidak bisa menjual aset investasinya pada waktu yang diinginkan tanpa mengalami kerugian besar.

Dalam jangka panjang, ada kemungkinan bahwa investor akan membutuhkan akses ke dana mereka sebelum jatuh tempo investasi. Beberapa aset jangka panjang, seperti properti atau obligasi tidak selalu mudah dicairkan dalam waktu singkat, terutama jika kondisi pasar tidak mendukung.

Untuk mengurangi risiko tersebut, investor sebaiknya memiliki sebagian portofolio dalam bentuk aset yang lebih likuid. Selain itu, menjaga cadangan dana darurat juga sangat penting untuk memastikan likuiditas tanpa harus menjual aset investasi.

Risiko Berinvetasi Jangka Panjang, Risiko Perubahan Regulasi

Perubahan regulasi atau kebijakan pemerintah dapat menjadi risiko signifikan dalam investasi jangka panjang. Kebijakan baru terkait pajak, peraturan investasi, atau kebijakan moneter akan mempengaruhi pasar secara langsung dan memengaruhi nilai aset. 

Dalam hal ini, investor perlu selalu memperbarui informasi tentang regulasi dan kebijakan terbaru yang dapat mempengaruhi investasi mereka. Tak hanya itu, investor pun bisa melakukan diversifikasi lintas sektor atau geografis guna membantu mengurangi dampak perubahan regulasi di suatu negara atau industri tertentu.

Risiko Waktu

Investasi jangka panjang sering melibatkan risiko waktu, yaitu ketidakpastian terkait kapan waktu yang tepat untuk masuk dan keluar dari pasar. Meski strategi jangka panjang biasanya tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi jangka pendek, investor tetap harus memilih waktu yang tepat untuk membeli atau menjual aset.

Untuk menghindari risiko waktu, investor dapat menggunakan strategi dollar-cost averaging  atau DCA, yakni menginvestasikan jumlah uang yang sama secara berkala, tanpa memperhatikan kondisi pasar.


Itu dia beberapa beberapa risiko berinvestasi jangka panjang yang penting untuk diketahui. Dengan memahami risiko-risiko ini dan mengadopsi strategi yang tepat, seperti diversifikasi dan riset mendalam, investor bisa meminimalkan dampak dan tetap mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

Baca juga: Berikut 5 Risiko Berinvestasi Jangka Pendek, Wajib Diwaspadai!

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments