Mengenal Amartha, Fintech P2P Lending Tertua di Indonesia

Ilustrasi Fintech P2P Lending. (sumber: Pixabay)
Isi Tabel

Kini, layanan keuangan berbasis teknologi alias financial technology (fintech) mengalami perkembangan pesat, terutama di Tanah Air. Namun, belum banyak masyarakat yang mengenal keberadaannya selain dalam bentuk dompet digital GoPayPayfazz, dan lainnya.

Padahal, ada beberapa jenis fintech lainnya, lho. Salah satunya adalah P2P (peer-to-peer) Lending. Teknologi ini memungkinkan untuk mendapat pinjaman secara online dengan mudah, tanpa harus melalui prosedur yang ribet seperti di bank konvensional.

Nah, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ini adalah Amartha. Portal ini telah berdiri sejak tahun 2010 sebagai penghubung antara pengusaha mikro dan penyedia dana. Tidak hanya itu, banyak yang menjadi investor di Amartha karena asuransi dan keamanannya, nih.

Penasaran dengannya? Yuk, simak informasi tentang Amartha, salah satu fintech P2P Lending tertua di Indonesia, berikut ini!

Apa itu Amartha?

amartha perusahaan fintech p2p lending

Logo Amartha

Pertama, kita mengenal salah satu fintech tertua di Tanah Air dahulu yuk. Amartha merupakan salah satu perusahaan P2P Lending yang namanya cukup populer di Indonesia. Dengan nama PT. Amartha Mikro Fintek, platform yang satu ini telah membantu menyalurkan dana ke pedesaan selama lebih dari 10 tahun.

Secara spesifik, mitra utama perusahaan ini adalah kelompok ibu-ibu dengan usaha mikronya. Nah, tugas Amartha adalah menghubungkan mereka dengan para investor yang siap memberikan pinjaman sebagai modal usaha. Berkaitan dengan itu, sejauh ini, Amartha telah menyalurkan uang lebih dari Rp3 triliun ke lebih dari 600 ribu mitranya.

Sistem Pendanaan

Ilustrasi sistem pendanaan

Amartha sendiri tidak langsung menjadi sebuah P2P Lending. Awalnya, ia merupakan sebuah lembaga keuangan mikro yang menerapkan balance sheet lending. Namun, konsep tersebut dianggap kurang efektif sehingga diganti seperti yang ada sekarang.

Lebih jelasnya, investor yang mendaftarkan diri hanya akan mendanai satu mitra saja. Dengan begitu, mereka dapat mempelajari dan mengenal lebih jauh dengan calon peminjam. Namun, penyedia dana perlu membayar nominal investasi yang cukup tinggi, yakni di atas Rp1 juta (minimal Rp3 juta dan maksimal Rp10 juta).

Amartha Berprinsip Syariah

amartha perusahaan fintech p2p lending

Ilustrasi fintech P2P Lending

Kamu tidak perlu takut jika hendak melakukan investasi dengan perusahaan P2P Lending ini. Sebab, per Juni 2020, Amartha telah menerapkan prinsip-prinsip syariah atau ekonomi Islam dalam pelaksanan sebagian pinjam-meminjamnya.

Jadi, ada akad, namanya mudharabah, antara penyedia dan penerima pinjaman. Tentu saja, meskipun tanpa ada sistem bunga/riba, transaksinya tetap menguntungkan dan yang pasti adil, aman, dan transparan.

Kelebihan dan kekurangan menggunakan Amartha

Ilustrasi kelebihan dan kekurangan

Segala hal pastinya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Begitu juga dengan Amartha. Masyarakat mungkin mikir-mikir menjadi investor di Amartha karena nominal investasinya yang cukup tinggi. Akan tetapi, sebagian besar penyedia modal cukup puas dengan perusahaan P2P Lending yang satu ini.

Amartha memiliki keamanan yang sudah terjamin. Sebab, Amartha sendiri sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu dengan nomor S-2492/NB.111/2017 pada 31 Mei 2017. Dengan ini, perusahaan ini akan selalu dalam pengawasan OJK. Di samping itu, pemberi dan penerima dana juga mendapatkan keuntungan masing-masing. Untuk selengkapnya simak di bagian bawah ini ya!

Keuntungan bagi Pemberi Dana

  • Mendapatkan rincian data penerima secara transparan;
  • Informasi mengenai angsuran dapat dilihat dengan mudah di dasbor;
  • Imbal hasilnya dapat diambil kapan saja;
  • Mendapatkan sejumlah perlindungan, berupa asuransi (asuransi jiwa gratis atau asuransi Jamkrindo), credit scoring, dan sistem tanggung renteng (tiap anggota bergotong-royong melakukan pembayaran sehingga tidak ada yang namanya pembayaran mandek).

Keuntungan bagi Penerima Dana

  • Layanan Amartha menjangkau hingga ke pelosok daerah;
  • Akses pembiayaan yang dipermudah bagi pemilik UMKM;
  • Terdapat skor kredit sehingga penerima bisa mendapatkan nilai pembiayaan yang lebih besar.

Bagaimana cara menjadi salah satu investornya?

amartha perusahaan fintech p2p lending

Ilustrasi menggunakan laptop

Tertarik menjadi investor di Amartha? Tenang, syaratnya gak ribet, kok. Bahkan, cuma dua aja, lho, yaitu:

  1. Harus punya rekening bank;
  2. Memiliki akun Amartha;

Oleh karena itu, kamu perlu membuat akunnya terlebih dahulu. Ikuti langkah berikut untuk jadi investor di Amartha, yuk:

  1. Pertama-tama, kamu bisa membuat akun Amartha secara online dengan mengunduh aplikasinya;
  2. Nanti, kamu perlu memasukkan sejumlah data, seperti KTP, rekening tabungan, NPWP, foto selfie, dan informasi ibu kandung (untuk pembuatan Rekening Dana Lender). Setelah terverifikasi, kamu bisa langsung mulai melakukan pendanaan;
  3. Jika ingin melakukan pendanaan, kamu bisa mencari marketplace dan mitranya;
  4. Kalau sudah menemukan yang cocok, klik “danai sekarang”. Kamu juga bisa menggunakan proteksi asuransi dan voucher yang ada. Ingat, minimal dananya sebesar Rp3 juta;
  5. Terakhir, kamu bisa langsung mentransfer uangnya.


Sebagai salah satu perusahaan P2P Lending tertua di Indonesia, Amartha telah menunjukkan komitmennya dalam menghubungkan pemberi dan penerima dana di penjuru Tanah Air. Jadi, gimana setelah mengenal salah satu fintech tertua ini? Apakah kamu tertarik untuk mencobanya? Yuk, jangan sungkan bergabung dengan Amartha, ya!

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments