Faktor penyebab kegagalan investasi cukup beragam sehingga sudah sepatutnya untuk diwaspadai. Ya, investasi menjadi salah satu cara untuk mengembangkan kekayaan serta mencapai tujuan keuangan dalam jangka panjang.
Namun, tidak semua investasi yang dilakukan akan berakhir dengan keuntungan. Untuk menghindari kegagalan saat investasi, kamu perlu mengetahui faktor-faktor penyebabnya. Penasaran dengan berbagai penyebabnya? Yuk simak ulasan lengkap bersama AwanApps berikut!
Baca juga: Pahami, Berikut 6 Manfaat Investasi Jangka Pendek yang Bisa Didapatkan
Faktor Penyebab Kegagalan Investasi yang Perlu Diketahui
Saat ini, banyak investor yang mengalami kerugian karena mengabaikan berbagai faktor. Adapun beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kegagalan dalam berinvestasi, antara lain sebagai berikut:
Kurangnya Pemahaman Terhadap Instrumen Investasi
Salah satu faktor utama penyebab kegagalan saat berinvestasi adalah kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang instrumen investasi yang dipilih. Kebanyakan investor langsung terjun ke dunia investasi tanpa memahami mekanisme, risiko, serta potensi keuntungan dari investasi tersebut.
Karena itu, penting agar melakukan riset agar tidak mengambil keputusan yang buruk. Riset yang mendalam tentang pasar, perusahaan, dan produk investasi sangat penting untuk membuat keputusan yang tepat.
Selain riset, kamu juga harus memahami berbagai pengetahuan tentang investasi. Ikuti seminar, membaca buku, atau berkonsultasi dengan ahli keuangan agar dapat membantu meningkatkan pemahaman tentang investasi.
Mengikuti Tren Tanpa Analisis
Mengikuti tren pasar tanpa melakukan analisis mendalam termasuk penyebab kegagalan investasi. Investor yang terjebak dalam euforia pasar mungkin membuat keputusan impulsif yang berujung pada kerugian.
Keputusan investasi yang didorong oleh emosi, seperti ketakutan atau keserakahan, sering kali tidak rasional. Tetap tenang dan berpegang pada strategi investasi yang telah direncanakan membantu menghindari keputusan impulsif.
Tidak Memahami Risiko
Setiap investasi tentu memiliki risiko sehingga ketidakmampuan untuk memahami dan mengelola risiko tersebut kerap menjadi penyebab kegagalan investasi. Dalam hal ini, investor harus siap untuk menghadapi fluktuasi pasar dan potensi kerugian.
Selain memahami risiko, kamu juga harus merencanakan pengelolaanya, seperti menetapkan stop-loss, diversifikasi, dan rebalancing portofolio. Cara ini sangat penting karena bisa melindungi investasi dari kerugian besar.
Terlalu Fokus dengan Keuntungan Jangka Pendek
Investor yang hanya berfokus pada keuntungan jangka pendek biasanya akan mengambil risiko yang tidak perlu. Jika ingin mendapatkan kesuksesan saat berinvestasi, kamu memerlukan waktu dan kesabaran untuk berkembang.
Ketika fokus pada keuntungan jangka pendek saja, maka dapat menyebabkan investor mengabaikan potensi pertumbuhan jangka panjang dari investasi yang solid. Untuk itu, pilihlah investasi dengan fundamental yang kuat dan bertahan dalam jangka panjang agar memperoleh keuntungan.
Tidak Memperhatikan Aspek Legal dan Regulasi
Faktor penting yang sering diabaikan oleh investor adalah aspek legal dan regulasi. Perlu diketahui, pelanggaran terhadap aturan atau investasi dalam instrumen yang tidak diatur akan berujung pada kerugian besar.
Di sisi lain, skema investasi ilegal atau tidak sah umumnya menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat. Investor yang terjebak dalam skema seperti ini bisa berujung pada kerugian besar karena kehilangan seluruh dana mereka.
Sebagai seorang investor, penting untuk mengetahui regulasi terkait investasi dari berbagai negara. Dengan memahami regulasi yang berlaku dan memastikan bahwa investasi mematuhi aturan tersebut, maka dapat membantu menghindari masalah hukum dan kerugian finansial.
Itu dia beberapa faktor penyebab kegagalan investasi yang mungkin akan menciptakan kerugian di masa mendatang. Untuk menghindarinya, penting untuk melakukan riset yang mendalam, mendiversifikasi portofolio, membuat keputusan berdasarkan analisis pribadi, memahami dan mengelola risiko, serta memperhatikan aspek legal dan regulasi.
Baca juga: 6 Daftar Platform Investasi Digital yang Aman dan Terdaftar OJK