Kesalahan berinvestasi dengan pIatform fintech memang harus diketahui agar bisa menerapkan tips-tips pencegahan. Investasi melalui platform fintech telah menjadi tren di kalangan banyak orang.
Pasalnya, platform fintech memberi kemudahan dalam menawarkan berbagai pilihan investasi, mulai dari saham, reksa dana, hingga cryptocurrency. Lalu, apa saja kesalahan-kesalahan umum saat berinvestasi menggunakan platform fintech? Jika ingin tahu berbagai kesalahannya, berikut penjelasannya.
Baca juga: 6 Tips Menabung di Usia Tua, Dapatkan Keamanan Finansial di Masa Pensiun!
Beberapa Kesalahan Berinvestasi dengan Platform Fintech
Meski investasi melalui platform fintech terkesan praktis dan menarik, ada sejumlah kesalahan umum yang sering dilakukan oleh para investor, terutama oleh mereka yang masih baru di dunia investasi.
Kesalahan-kesalahan ini dapat berdampak negatif pada hasil investasi dan bahkan menyebabkan kerugian besar. Agar lebih bijaksana dalam berinvestasi, berikut adalah beberapa hal yang tidak boleh dilakukan ketika berinvestasi melalui platform fintech.
Tidak Memeriksa Legalitas Platform
Kesalahan pertama yang sering dilakukan oleh investor pemula adalah tidak memeriksa legalitas platform fintech yang digunakan. Banyaknya pilihan platform investasi sering kali membuat investor tergoda untuk memilih yang menawarkan keuntungan tinggi tanpa memperhatikan apakah platform tersebut sudah terdaftar dan diawasi oleh otoritas keuangan, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia.
Platform investasi yang tidak terdaftar resmi bisa berisiko menipu dan tidak memberikan jaminan keamanan untuk dana yang diinvestasikan. Untuk itu, sebelum Anda mulai berinvestasi, pastikan platform yang digunakan sudah memiliki izin dan terdaftar di otoritas yang berwenang. Legalitas platform menunjukkan bahwa mereka mematuhi peraturan yang ada, sehingga dana dan data pribadi Anda lebih aman.
Tidak Memahami Instrumen Investasi yang Dipilih
Kesalahan lainnya adalah kurangnya pemahaman mengenai instrumen investasi yang dipilih. Banyak investor yang langsung tertarik untuk berinvestasi tanpa terlebih dahulu melakukan riset tentang instrumen yang mereka gunakan. Sebagai contoh, investasi dalam saham, reksa dana, atau cryptocurrency memiliki tingkat risiko dan potensi keuntungan yang berbeda-beda.
Sebagai investor, Anda perlu memahami karakteristik dari setiap instrumen investasi. Jangan hanya tergiur oleh cerita sukses investor lain tanpa memahami bagaimana mekanisme kerja dari produk investasi yang ditawarkan. Salah satu kunci sukses dalam berinvestasi adalah memahami risiko dan bagaimana potensi keuntungan dapat tercapai.
Overinvesting: Menginvestasikan Terlalu Banyak Dana Sekaligus
Ketika berinvestasi melalui platform fintech, kesalahan yang sering dilakukan adalah menginvestasikan terlalu banyak dana sekaligus atau yang dikenal dengan istilah overinvesting. Ini sangat berisiko, terutama jika Anda adalah investor baru atau belum memahami dengan baik instrumen investasi yang Anda pilih.
Sangat penting untuk membatasi jumlah dana yang diinvestasikan sesuai dengan profil risiko dan kemampuan finansial Anda. Jangan pernah menginvestasikan seluruh tabungan atau dana darurat hanya karena tergiur oleh potensi keuntungan besar. Ingatlah bahwa investasi selalu memiliki risiko, dan ada kemungkinan mengalami kerugian. Dengan membagi investasi ke beberapa instrumen atau platform, Anda bisa mengurangi risiko kehilangan seluruh modal.
Kesalahan Berinvestasi dengan Platform Fintech, Mengabaikan Diversifikasi Investasi
Diversifikasi investasi adalah salah satu prinsip dasar dalam berinvestasi yang bertujuan untuk mengurangi risiko. Sayangnya, banyak investor pemula yang mengabaikan pentingnya diversifikasi. Alih-alih menyebar investasi ke berbagai jenis instrumen, mereka sering kali hanya mengandalkan satu jenis instrumen saja, seperti saham atau cryptocurrency.
Dengan melakukan diversifikasi, Anda bisa meminimalkan potensi kerugian dari satu jenis investasi. Misalnya, jika harga saham turun, kerugian tersebut bisa diimbangi oleh keuntungan dari investasi reksa dana atau obligasi. Jadi, pastikan Anda selalu menyebar investasi ke beberapa instrumen yang berbeda.
Terlalu Sering Melakukan Trading atau Investasi Jangka Pendek
Salah satu godaan besar dalam berinvestasi melalui platform fintech adalah tergoda untuk sering melakukan trading atau investasi jangka pendek. Hal ini terutama terjadi pada instrumen investasi yang fluktuatif seperti saham atau cryptocurrency, di mana harga bisa berubah sangat cepat dalam waktu singkat.
Namun, terlalu sering melakukan trading bisa membuat Anda kehilangan fokus pada tujuan investasi jangka panjang dan justru lebih sering mengalami kerugian akibat biaya transaksi yang terus-menerus. Investasi yang baik seharusnya dilakukan dengan tujuan jangka panjang dan strategi yang matang. Biarkan investasi Anda tumbuh seiring waktu, dan hindari tergoda untuk terlalu sering melakukan transaksi tanpa alasan yang jelas.
Tidak Menggunakan Fitur Keamanan Tambahan
Kesalahan lain yang sering dilakukan adalah mengabaikan penggunaan fitur keamanan tambahan yang disediakan oleh platform fintech. Fitur seperti Two-Factor Authentication (2FA), penguncian biometrik, atau kode PIN yang kuat seharusnya diaktifkan untuk melindungi akun investasi dari peretasan atau pencurian.
Jangan pernah meremehkan pentingnya keamanan akun Anda, karena platform fintech melibatkan akses ke dana pribadi dan data sensitif. Pastikan juga Anda selalu menggunakan kata sandi yang kuat dan tidak mudah ditebak, serta jangan pernah membagikan informasi login Anda kepada siapa pun.
Tidak Memantau Investasi secara Berkala
Salah satu kesalahan umum yang juga sering dilakukan oleh investor adalah tidak memantau investasi secara berkala. Meskipun investasi jangka panjang disarankan, Anda tetap harus memantau kinerja investasi Anda dari waktu ke waktu untuk memastikan bahwa mereka masih sesuai dengan tujuan finansial Anda.
Dengan memantau investasi secara berkala, Anda bisa mengambil tindakan yang tepat jika terjadi perubahan signifikan di pasar atau instrumen investasi Anda mengalami penurunan performa. Selain itu, pemantauan berkala juga membantu Anda untuk melakukan penyesuaian atau diversifikasi jika diperlukan.
Kesalahan Berinvestasi dengan Platform Fintech, Tidak Memperhatikan Biaya dan Pajak
Banyak investor yang tidak menyadari bahwa setiap platform fintech mungkin memiliki biaya tersembunyi, seperti biaya administrasi, biaya transaksi, atau biaya penarikan. Hal ini bisa mempengaruhi hasil investasi Anda jika tidak diperhatikan dengan baik. Sebelum Anda mulai berinvestasi, pastikan Anda telah memahami struktur biaya yang diterapkan oleh platform tersebut.
Selain itu, jangan lupakan aspek pajak. Keuntungan dari investasi, terutama di beberapa negara, mungkin dikenakan pajak. Jadi, pastikan Anda sudah memahami kewajiban pajak yang terkait dengan investasi Anda agar tidak mengalami masalah di kemudian hari.
Investasi melalui platform fintech memang menawarkan kemudahan dan aksesibilitas yang tinggi, tetapi juga menyimpan potensi risiko jika tidak dilakukan dengan benar.
Untuk itu, hindari kesalahan-kesalahan umum seperti tidak memeriksa legalitas platform, overinvesting, atau mengabaikan keamanan akun. Pastikan Anda selalu melakukan riset, diversifikasi, dan memantau investasi secara berkala untuk memaksimalkan potensi keuntungan dan meminimalkan risiko kerugian.
Itu dia beberapa kesalahan berinvestasi dengan platform fintech yang umum terjadi. Dengan pendekatan yang hati-hati dan disiplin, Anda bisa mencapai tujuan finansial Anda dengan lebih aman dan efektif.
Baca juga: Ketahui, Berikut 5 Faktor Penyebab Kegagalan Investasi Secara Umum