Investasi saham sering dianggap sebagai sesuatu yang rumit dan hanya bisa dilakukan oleh orang kaya. Padahal, sekarang siapa saja bisa mulai investasi saham bahkan dengan modal kecil!
Dengan perkembangan teknologi, investasi saham kini lebih mudah diakses. Kamu gak perlu datang ke bursa efek atau punya modal ratusan juta. Bahkan, dengan uang Rp100 ribu saja, kamu sudah bisa beli saham dan mulai membangun portofolio investasi.
Buat kamu yang masih pemula dan bingung harus mulai dari mana, yuk simak cara investasi saham dari nol tanpa modal gede!
1. Pahami Dulu Apa Itu Saham
Sebelum langsung terjun, penting untuk memahami dulu apa itu saham. Secara sederhana, saham adalah bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan.
Misalnya, kalau kamu beli saham Bank BCA (BBCA), artinya kamu punya sebagian kecil dari perusahaan tersebut. Kalau perusahaan untung dan berkembang, nilai sahamnya bisa naik, dan kamu juga bisa mendapatkan dividen (bagi hasil keuntungan).
Keuntungan dari investasi saham bisa didapat dari dua cara:
- Capital gain: Keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual saham.
- Dividen: Pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham.
Jadi, dengan membeli saham perusahaan yang bagus, kamu bisa meningkatkan kekayaan dalam jangka panjang.
2. Pilih Sekuritas yang Terpercaya
Untuk mulai investasi saham, kamu butuh rekening efek yang bisa dibuat melalui perusahaan sekuritas. Sekuritas ini adalah perantara yang membantu kamu membeli dan menjual saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Beberapa sekuritas terbaik di Indonesia yang cocok untuk pemula:
- Ajaib Sekuritas (setoran awal Rp0, cocok untuk pemula).
- Indo Premier Sekuritas (IPOT) (bisa mulai tanpa deposit).
- Mandiri Sekuritas (punya fitur edukasi untuk pemula).
- Mirae Asset Sekuritas (banyak fitur trading yang menarik).
Setelah memilih sekuritas, kamu bisa membuka rekening efek secara online hanya dengan KTP, NPWP (opsional), dan rekening bank. Proses ini biasanya hanya butuh waktu 1-3 hari kerja.
3. Mulai dengan Modal Kecil dan Strategi DCA
Banyak orang takut investasi saham karena berpikir butuh modal besar. Padahal, sekarang kamu bisa mulai hanya dengan Rp100 ribu atau bahkan lebih kecil tergantung harga saham yang dibeli.
Salah satu strategi yang cocok buat pemula adalah Dollar Cost Averaging (DCA), yaitu membeli saham dalam jumlah kecil secara rutin, misalnya setiap bulan. Dengan cara ini, kamu gak perlu khawatir tentang naik-turunnya harga saham karena investasi dilakukan secara bertahap.
Contoh strategi DCA:
- Setiap bulan, sisihkan Rp500 ribu untuk beli saham.
- Beli saham perusahaan bagus yang sudah kamu riset.
- Biarkan investasi berkembang dalam jangka panjang.
4. Pilih Saham yang Bagus untuk Pemula
Sebagai pemula, jangan asal beli saham! Pastikan kamu memilih saham perusahaan yang sudah terbukti stabil dan punya prospek bagus.
Beberapa kriteria saham yang cocok untuk pemula:
- Termasuk dalam indeks LQ45 atau IDX30 (saham dengan likuiditas tinggi dan fundamental kuat).
- Perusahaan dengan kinerja stabil seperti perbankan, consumer goods, dan telekomunikasi.
- Membayar dividen rutin (tanda bahwa perusahaan sehat dan menguntungkan).
Beberapa contoh saham bagus untuk pemula:
- Bank BCA (BBCA) – perbankan terbesar di Indonesia.
- Telkom Indonesia (TLKM) – perusahaan telekomunikasi raksasa.
- Unilever Indonesia (UNVR) – produk konsumen yang digunakan banyak orang.
- Bank Mandiri (BMRI) – bank BUMN yang punya kinerja stabil.
Dengan memilih saham perusahaan yang kuat, risiko kerugian bisa lebih minim.
5. Jangan Takut dengan Fluktuasi Harga
Pasar saham selalu naik-turun, dan ini hal yang wajar. Banyak pemula yang panik saat harga saham turun lalu buru-buru menjual sahamnya dengan rugi.
Padahal, kalau kamu berinvestasi di perusahaan yang bagus, harga saham biasanya akan naik kembali dalam jangka panjang.
Beberapa tips biar gak panik saat harga saham turun:
- Fokus pada jangka panjang, jangan tergoda trading harian jika belum paham.
- Jangan cek portofolio terlalu sering biar gak gampang panik.
- Gunakan uang dingin (uang yang tidak akan digunakan dalam waktu dekat).
6. Manfaatkan Aplikasi dan Edukasi Gratis
Buat pemula, belajar saham gak harus mahal. Sekarang banyak sumber edukasi gratis yang bisa membantu kamu memahami investasi dengan lebih mudah.
Rekomendasi aplikasi dan website buat belajar saham:
- Stockbit – bisa diskusi dengan investor lain.
- RTI Business – buat analisis saham dan laporan keuangan.
- YouTube (ZAP Finance, Ternak Uang, Finansialku) – banyak tutorial gratis.
- Website Bursa Efek Indonesia (IDX) – sumber resmi untuk data saham.
7. Hindari 3 Kesalahan Umum Pemula
Banyak pemula yang rugi karena melakukan kesalahan ini:
- Ikut-ikutan beli saham tanpa riset – Hanya karena teman beli, kamu ikut beli, padahal belum tentu cocok untuk kamu.
- Serakah dan terlalu agresif – Ingin cepat kaya, akhirnya beli saham gorengan yang malah berisiko tinggi.
- Tidak sabar dan mudah panik – Baru beli saham, lalu harga turun sedikit langsung dijual.
Kunci sukses investasi saham adalah sabar dan disiplin!
Mulai investasi saham dari nol itu gampang kalau kamu tahu caranya. Yang penting, jangan takut dan jangan berpikir butuh modal besar. Dengan modal kecil dan strategi yang tepat, kamu bisa mulai membangun kekayaan dari saham.
Ringkasan langkah-langkahnya:
- Pahami dulu apa itu saham dan cara kerjanya.
- Buka rekening efek di sekuritas terpercaya.
- Gunakan modal kecil dan strategi DCA.
- Pilih saham perusahaan yang bagus dan stabil.
- Jangan panik kalau harga turun, tetap fokus jangka panjang.
- Manfaatkan aplikasi dan edukasi gratis untuk belajar.
- Hindari kesalahan pemula agar tidak rugi.
Investasi saham itu seperti menanam pohon. Semakin lama dibiarkan berkembang, semakin besar keuntungannya. Jadi, jangan ragu untuk mulai sekarang!