Biar Transferan Lancar! Ini Cara Kelola Keuangan Buat Freelancer

cara kelola keuangan buat freelancer
Isi Tabel

Menjadi freelancer itu enak bisa kerja di mana aja, waktu fleksibel, dan bebas menentukan tarif sendiri. Tapi, di balik kebebasan itu, ada tantangan besar yakni mengatur keuangan sendiri. 

Penasaran dengan tips mudah mengelola keuangan bagi freelancer? Yuk simak pembahasan selengkapnya bersama AwanApps berikut!

Cara Kelola Keuangan Buat Freelancer yang Bisa Diikuti

Ilustrasi Cara Kelola Keuangan Buat Freelancer. (Sumber: The Balance Money)

Berbeda dengan pekerja kantoran yang tiap bulan terima gaji tetap, penghasilan freelancer sering naik turun, tergantung jumlah proyek yang didapat. Kalau gak dikelola dengan baik, bisa-bisa pas ada banyak pemasukan malah boros, terus pas sepi proyek jadi kelimpungan. 

Nah, biar dompet tetap aman dan transferan tetap lancar setiap bulan, ini dia cara cerdas mengatur keuangan buat freelancer!

Bikin Anggaran Pengeluaran yang Realistis

Sebagai freelancer, kamu harus punya rencana keuangan yang jelas supaya uang gak habis begitu aja tanpa sadar. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah bikin anggaran bulanan yang mencakup:

  • Biaya kebutuhan pokok, seperti makan, sewa kos atau rumah, listrik, internet, dan transportasi.
  • Tabungan dan investasi, biar ada dana cadangan buat masa depan.
  • Biaya operasional kerja, misalnya langganan software, kuota internet, atau peralatan kerja.
  • Dana darurat, buat jaga-jaga kalau ada bulan sepi proyek.

Biar gampang, pakai aplikasi pengelola keuangan seperti Money Lover, Wallet, atau Spendee buat mencatat semua pemasukan dan pengeluaran secara otomatis.

Pisahkan Rekening Pribadi dan Rekening Bisnis

Jangan campur uang hasil kerjaan dengan rekening pribadi! Ini penting supaya kamu lebih mudah melacak pemasukan dan pengeluaran dari pekerjaan freelance.

Caranya:

  • Buka rekening khusus buat menerima pembayaran dari klien.
  • Gunakan rekening ini hanya untuk keperluan kerja, seperti bayar software, beli peralatan, atau keperluan bisnis lainnya.
  • Transfer gaji bulanan ke rekening pribadi, supaya kamu bisa mengontrol pengeluaran tanpa menyentuh uang bisnis.

Dengan cara ini, kamu bisa lebih disiplin dalam mengelola uang dan gak gampang tergoda buat memakai uang kerjaan buat hal yang gak perlu.

Tentukan “Gaji” Sendiri

Salah satu kesalahan terbesar freelancer adalah menggunakan semua uang yang masuk seolah-olah itu adalah gaji bulanan. Padahal, penghasilan freelancer gak selalu stabil. Bisa jadi bulan ini banyak proyek, tapi bulan depan sepi.

Solusinya:

  • Hitung rata-rata penghasilan dalam 3-6 bulan terakhir.
  • Tentukan jumlah yang realistis untuk dijadikan “gaji” bulanan.
  • Simpan kelebihan penghasilan di bulan ramai ke dana cadangan buat jaga-jaga saat ada bulan sepi.

Misalnya, kalau rata-rata penghasilan dalam 6 bulan terakhir adalah Rp10 juta, kamu bisa menetapkan “gaji” bulanan sekitar Rp7 juta, dan sisanya masuk ke tabungan atau dana darurat.

Punya Dana Darurat Minimal 6 Bulan Pengeluaran

Sebagai freelancer, kamu gak punya kepastian gaji setiap bulan. Itu sebabnya, kamu wajib punya dana darurat minimal setara 6 bulan pengeluaran buat berjaga-jaga kalau ada bulan sepi proyek atau ada keadaan darurat.

Misalnya, kalau total pengeluaran kamu per bulan adalah Rp5 juta, berarti idealnya kamu punya dana darurat Rp30 juta.

Simpan dana darurat ini di tempat yang mudah diakses, seperti rekening tabungan atau instrumen keuangan yang likuid seperti deposito atau reksa dana pasar uang.

Jangan Lupa Bayar Pajak

Banyak freelancer yang gak sadar kalau mereka tetap harus bayar pajak, sama seperti pekerja kantoran. Kalau kamu sudah punya penghasilan tetap dari freelance, jangan lupa:

  • Daftar NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) kalau belum punya.
  • Laporkan penghasilan dan bayar pajak sesuai aturan.
  • Simpan bukti transaksi dan invoice buat mempermudah perhitungan pajak di akhir tahun.

Kamu bisa pakai jasa konsultan pajak atau aplikasi pajak online seperti Pajak.io atau OnlinePajak buat mempermudah prosesnya.

Diversifikasi Sumber Penghasilan

Jangan cuma mengandalkan satu klien atau satu jenis pekerjaan. Biar penghasilan lebih stabil, coba cari sumber penghasilan tambahan yang bisa menambah pemasukan, misalnya:

  • Jual produk digital seperti e-book, template desain, atau kursus online.
  • Buka kelas mentoring atau konsultasi buat sharing pengalaman dan ilmu kamu.
  • Coba pekerjaan sampingan lain yang masih berkaitan dengan skill kamu.

Dengan punya beberapa sumber penghasilan, kamu gak akan terlalu panik kalau tiba-tiba kehilangan satu klien atau ada bulan sepi proyek.

Gunakan Asuransi untuk Proteksi Keuangan

Sebagai freelancer, kamu gak dapat fasilitas BPJS Kesehatan atau asuransi dari perusahaan. Makanya, kamu harus punya asuransi sendiri biar gak keteteran kalau ada biaya kesehatan mendadak.

Yang perlu kamu pertimbangkan:

  • Asuransi kesehatan untuk menutup biaya rumah sakit dan rawat inap.
  • Asuransi jiwa kalau kamu punya tanggungan keluarga.
  • BPJS Kesehatan sebagai opsi yang lebih terjangkau.

Dengan asuransi, kamu bisa lebih tenang dan gak perlu khawatir kalau ada kejadian tak terduga yang butuh biaya besar.

Jangan Cuma Nabung, Mulai Investasi!

Menabung memang penting, tapi investasi lebih penting supaya uang kamu berkembang dan gak tergerus inflasi. Sebagai freelancer, kamu bisa mulai dengan investasi yang fleksibel dan gampang dicairkan, seperti:

  • Reksa dana pasar uang, cocok buat dana darurat karena risikonya rendah dan mudah dicairkan.
  • Saham atau reksa dana saham, buat investasi jangka panjang.
  • Deposito, buat simpanan aman dengan bunga tetap.

Kalau belum paham soal investasi, mulai dari yang kecil dulu dan terus belajar. Banyak aplikasi seperti Bibit, Ajaib, atau Bareksa yang bisa membantu kamu berinvestasi dengan mudah.

Terapkan Sistem 50/30/20

Biar penghasilan kamu tetap terkontrol, coba pakai metode 50/30/20, yaitu:

  • 50% untuk kebutuhan pokok seperti makan, sewa, listrik, dan internet.
  • 30% untuk hiburan dan gaya hidup seperti nongkrong, langganan Netflix, atau jalan-jalan.
  • 20% untuk tabungan dan investasi biar ada simpanan buat masa depan.

Dengan sistem ini, kamu bisa tetap menikmati hidup tanpa takut keuangan berantakan.

Evaluasi Keuangan Secara Rutin

Setiap akhir bulan, sempatkan waktu buat mengevaluasi kondisi keuangan kamu. Cek lagi apakah ada:

  • Pengeluaran yang bisa dikurangi.
  • Proyek atau klien yang kurang menguntungkan.
  • Target tabungan dan investasi yang sudah tercapai.

Dengan evaluasi rutin, kamu bisa lebih cepat mengambil keputusan kalau ada hal yang perlu diperbaiki dalam pengelolaan keuangan.

Ngatur keuangan sebagai freelancer memang gak gampang, tapi kalau kamu punya strategi yang tepat, semua bisa berjalan lancar. Kuncinya adalah disiplin dalam mengatur pemasukan, punya dana darurat, berinvestasi, dan tetap fleksibel dalam mencari peluang baru.


Jangan tunggu sampai keuangan berantakan baru mulai ngatur! Mulai sekarang, terapkan tips di atas supaya transferan tetap lancar setiap bulan, dompet tetap aman, dan masa depan finansial lebih terjamin.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments