Social commerce adalah tren belanja online yang mengintegrasikan platform media sosial untuk langsung bertransaksi. Berbeda dengan e-commerce tradisional, social commerce memungkinkan pengguna untuk menemukan, memutuskan, dan membeli produk tanpa meninggalkan aplikasi media sosial.
Contohnya, fitur Instagram Shopping, TikTok Shop, dan Facebook Marketplace telah merombak cara konsumen berbelanja, menjadikan pengalaman belanja lebih interaktif dan menyenangkan. Untuk mengetahui informasi terkait social commerce, berikut pembahasan lengkap AwanApps!
Baca juga: Simak, Ini 5 Keunggulan E-Commerce Dibandingkan Marketplace dalam Berbisnis
Apa Itu Social Commerce dan Mengapa Semakin Populer?
Tahun 2024 adalah tahun di mana social commerce menjadi semakin mendominasi. Ada beberapa alasan yang membuat tren ini naik daun:
- Pengguna Media Sosial yang Melonjak
Dengan lebih dari 4,8 miliar pengguna media sosial di seluruh dunia, platform seperti TikTok, Instagram, dan Facebook menjadi tempat berkumpulnya konsumen. Ini adalah tambang emas bagi brand untuk menjangkau pasar secara langsung. - Kemudahan dan Kecepatan Transaksi
Konsumen tidak perlu lagi berpindah ke situs e-commerce untuk berbelanja. Misalnya, di TikTok Shop, pengguna bisa langsung membeli produk hanya dengan beberapa klik setelah menonton video ulasan. - Konten yang Menginspirasi Pembelian
Tren konten kreatif seperti ulasan produk, video “unboxing,” atau promosi live streaming mendorong pembelian impulsif. Influencer juga memegang peran penting sebagai “penggerak” tren belanja ini.
Bagaimana Social Commerce Bekerja?
Prosesnya sederhana tetapi sangat efektif:
- Konten yang Memikat
Brand dan influencer mempublikasikan konten menarik seperti tutorial, ulasan produk, atau tantangan viral. - Interaksi dengan Konsumen
Pengguna media sosial bisa bertanya, memberikan ulasan, atau bahkan berbagi pengalaman langsung di kolom komentar atau fitur live. - Kemudahan Checkout
Platform seperti TikTok Shop menyediakan fitur “Buy Now” sehingga konsumen dapat langsung membeli tanpa meninggalkan aplikasi.
Apa Itu Social Commerce dan Tantangannya
Meski menjanjikan, social commerce tidak lepas dari tantangan:
- Kepercayaan Konsumen
Banyak konsumen masih ragu terhadap kualitas produk yang dijual di media sosial, apalagi jika berasal dari brand yang kurang dikenal. - Persaingan Ketat
Dengan semakin banyak brand yang masuk ke social commerce, persaingan menjadi lebih sengit. Hanya konten yang benar-benar menarik yang mampu mencuri perhatian. - Regulasi dan Keamanan
Masalah data privasi dan keamanan pembayaran juga menjadi isu penting, terutama dengan meningkatnya risiko penipuan online.
Strategi Sukses di Era Social Commerce
Untuk brand yang ingin sukses di dunia social commerce, berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan:
- Kerja Sama dengan Influencer
Pilih influencer yang sesuai dengan target audiens untuk meningkatkan kredibilitas produk. - Konten Otentik dan Interaktif
Konsumen menyukai konten yang terasa “asli” dan relevan, bukan sekadar iklan kaku. - Manfaatkan Live Streaming
Live shopping adalah salah satu cara paling efektif untuk menarik perhatian audiens. Brand dapat memanfaatkan momen ini untuk menjelaskan produk secara langsung.
Diprediksi, social commerce akan terus berkembang seiring meningkatnya jumlah pengguna media sosial. Inovasi seperti belanja menggunakan augmented reality (AR) atau integrasi kecerdasan buatan (AI) untuk rekomendasi produk personal akan menjadi daya tarik utama.
Itu dia informasi seputar apa itu social commerce dan cara kerjanya. Untuk brand dan konsumen, social commerce bukan hanya tren sesaat, tetapi masa depan belanja online yang semakin interaktif dan sosial.
Baca juga: Ini Dia 5 Keuntungan Menjalankan Bisnis E-Commerce, Pemula Wajib Tahu!