Dari tahun ke tahun perkembangan bisnis e-commerce semakin pesat. Perkembangan e-commerce juga ditandai dengan tren yang ada pada saat itu. Kehadiran tren bisnis di e-commerce ini membuatnya semakin disukai oleh konsumen. Tren – tren yang hype pada zamannya biasanya mengikuti permintaan pasar dan memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini juga yang membuat pertumbuhan bisnis e-commerce cepat meroket.
Tren – tren tersebut membawa dampak bagi para konsumen maupun penjual. Dampak bagi para konsumen, mereka dapat membeli produk/jasa apa yang sedang digandrungi masyarakat. Rasa penasaran atau kepo yang membawa mereka akhirnya untuk membeli produk/jasa tersebut.
Sedangkan bagi para penjual dampaknya, membawa keberuntungan. Sebab, mereka akan berusaha menyediakan atau memproduksi produk/jasa yang berkaitan dengan tren. Permintaan mengalami lonjakan, penghasilan yang akan didapat berlipat ganda.
Jika Anda merasa bisnis di tahun 2020 mengalami penurunan dikarenakan kurangnya mengikuti tren. Mungkin Anda bisa mengikuti tren bisnis e-commerce di tahun 2021 yang membuat bisnis kalian tidak ketinggalan zaman. Berikut ini 6 tren bisnis yang wajib dicatat pada tahun 2021.
Baca juga: Tips Berjualan di E-Commerce Buat Pemula!
Persaingan semakin sengit
Ilustrasi persaingan antar e-commerce
Banyaknya jumlah pengusaha yang terjun ke dunia bisnis menggunakan e-commerce membuat persaingan semakin ketat. Terlebih di saat era new normal ini banyak pengusaha yang beralih ke e-commerce agar tetap menghasilkan pundi – pundi rupiah. Ditambah lagi dengan situasi sulit mencari pekerjaan di masa pandemi dan banyak perusahaan yang gulung tikar.
Mereka memutuskan untuk memulai berjualan di platform e-commerce. Hal ini juga diperkuat dengan mulai berdatangan bisnis online dan merk – merk besar yang ikut memasuki pasar e-commerce. Persaingan ketat yang terus berlanjut berdampak pada kenaikan penghasilan usaha di e-commerce.
Bisnis penjualan online di e-commerce setelah pandemi
Ilustrasi penjualan online di bisnis e-commerce
Tren selanjutnya adalah penjualan online setelah pandemi. Sejak pemberlakuan masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan lockdown karena pandemi Covid-19. Bisnis penjualan online di e-commerce menjadi semakin marak dan disukai. Sebab, banyak orang yang menjadi terbiasa dengan berbelanja online. Kemudian, banyak juga orang yang baru pertama kali berbelanja online merasa ketagihan.
Fenomena ini membuat penjualan meningkat. Diperkirakan tren ini akan terus berlanjut setelah pandemi. Sebab, berbelanja online sudah menjadi kebiasaan dan perkembangan bisnis e-commerce terus menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Makin maraknya bisnis mobile shopping atau e-commerce
Ilustrasi penggunaan aplikasi e-commerce
Tren bisnis di tahun 2021 selanjutnya adalah maraknya mobile shopping. Dilansir data dari Bigcommerce diperkirakan tahun 2021, 73% transaksi online dilakukan melalui smartphone. Tidak heran jika angka mobilitas masyarakat cukup tinggi, kegiatan berbelanja online semakin digandrungi.
Sebagai pebisnis perlu untuk memilih toko online yang lebih user-friendly agar dapat mudah digunakan untuk semua kalangan. Selanjutnya, toko online harus memiliki akses yang cepat dan mudah melalui smartphone konsumen. Ini dimaksudkan agar calon pembeli tidak akan kabur ke toko lain.
Dari marketplace besar ke toko online kecil
Ilustrasi marketplace besar ke toko online kecil
Bagi para pebisnis online, poin ke-4 ini wajib dicatat. Tren poin ini membuat marketplace besar menjadi media penjualan utama sedikit bergeser menjadi ke toko online kecil. Tidak lantas ditinggalkan, tetap dipakai sebagai media berjualan namun menurun daya jualnya.
Banyak pengusaha kecil yang tidak mampu bersaing dengan pengusaha besar lainnya. Mereka membutuhkan tempat berjualan lain yang tidak memiliki banyak pesaing agar usaha mereka tetap bertahan.
Selain itu, marketplace besar membutuhkan komisi dari penjual. Hal tersebut bisa berupa biaya promosi tinggi atau penerapan kebijakan lain. Namun, masih dalam bentuk yang membuat toko online itu harus membayar lebih mahal untuk eksistensinya di marketplace tersebut.
Perpaduan pengalaman belanja nyata dan digital
Ilustrasi pengalaman berbelanja via digital
Semakin majunya teknologi yang berkembang saat ini memungkinkan e-commerce memberikan pengalaman berbelanja dengan teknologi canggih. Teknologi yang biasa digunakan adalah Augmented Reality (AR) dan Artificial Intelligence (AI).
Teknologi AR membantu konsumen dapat mencoba produk/jasa yang akan dibeli secara online. Disini seolah olah konsumen dapat merasakan, melihat detail produk secara langsung. Sedangkan, teknologi AI membantu untuk pengolahan data, rekomendasi produk, peningkatan produktivitas.
Kemudahan berbelanja di e-commerce menjadi prioritas
Ilustrasi konsumen senang dengan kemudahan dari bisnis e-commerce
Tren terakhir yang muncul di tahun 2021 adalah kemudahan berbelanja di bisnis e-commerce menjadi prioritas. Kemudahan ini bisa dilihat dari segi pengiriman. Pengiriman yang cepat dan harga yang relatif terjangkau dapat menarik perhatian konsumen.
Kemudahan lainnya adalah kemudahan mencari barang yang diinginkan dan transaksi pembayaran. Kemudian, penggunaan e-commerce itu sendiri tidak membuat pusing tampilannya. Mudah dan cepat adalah kunci utama. Dengan begitu konsumen akan merasa nyaman berbelanja online.
Itulah tren bisnis e-commerce yang wajib dicatat di tahun 2021. Tentunya, deretan tren tersebut wajib dicatat bagi para pebisnis online yang ingin terjun di e-commerce. Jadi, kalian bisa mempersiapkan semua hal yang menyangkut bisnis e-commerce dengan matang. Selamat mencobanya!