Tips Hindari Impulsive Buying Biar Dompet Tidak Boncos

Ilustrasi tips hindari perilaku impulsive buying. (Sumber: Sociolla)
Isi Tabel

Sering membeli barang-barang kurang penting tanpa sadar? Mungkin kamu perlu tahu tips hindari impulsive buying yang bikin dompetmu boncos.

Dikutip dari laman Psychology Today, Impulsive buying adalah perilaku individu yang cenderung berbelanja barang secara spontan tanpa berpikir. Biasanya, perilaku impulsive buying seperti ini merupakan cara individu tersebut melampiaskan stres.

Akibat impulsive buying, pasti seseorang kerap bertanya-tanya mengapa uang bulanannya sudah habis di satu minggu pertama. Padahal, uang yang dihabiskan masih cukup untuk biaya kebutuhan hidup lainnya sampai akhir bulan.

Namun, tenang saja! Kamu sangat bisa menghindari perilaku impulsive buying yang buruk ini. Berikut adalah tips hindari impulsive buying agar kamu tidak boros!

Baca juga: Menghentikan Impulsive Buying, Lewat 7 Cara Unik!

Tips Hindari Impulsive Buying

Ada beberapa tips yang dapat kamu lakukan untuk menghindari impulsive buying. Kamu dapat perlahan-lahan membiasakan dirimu untuk berhemat dengan mengikuti cara di bawah ini:

Hindari Impulsive Buying dengan Membuat Daftar Belanja

Tips hindari impulsive buying yang pertama adalah dengan membuat daftar belanja. Saat hari gajian tiba, sebaiknya jangan dulu pergi berbelanja tanpa tahu ingin beli apa. Buatlah catatan berisi daftar barang yang akan kamu beli untuk bulan ini.

Dengan buat catatan, kamu bisa tahu barang apa saja yang dibutuhkan. Jadi, kamu terhindar dari impulsive buying atau membeli barang yang memang tidak terlalu penting.

Buat Rencana Keuangan Bulanan untuk Cegah Impulsive Buying

Untuk mencegah perilaku impulsive buying, kamu juga harus buat rencana keuangan tiap bulannya. Jika tidak, kamu bisa kebablasan dan uangmu ludes seketika. Cobalah untuk buat daftar pengeluaran dalam satu bulan. Kemudian, kelompokan daftar tersebut ke dalam dua kategori.

Ilustrasi perbedaan dan keinginan

Dengan membuat dua kategori, kamu bisa bedakan mana kebutuhan dan keinginan. Hal ini membuatmu bisa memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan terlebih dahulu daripada keinginan.

Jika total biaya kebutuhan sudah terpenuhi, silakan realisasikan keinginanmu menggunakan sisa gaji bulananmu. Namun, jangan beranggapan kalau seluruh sisa uang tersebut bebas kamu belanjakan hingga habis.

Ilustrasi alokasi gaji dengan metode 50/30/20

Terapkanlah metode 50/30/20 untuk alokasi gaji bulananmu. Jika 50% uang gajimu sudah dialokasikan untuk biaya kebutuhan sehari-hari, pakailah 30% sisanya untuk memenuhi keinginanmu. Alih-alih dihabiskan, sisihkan 20% sisanya untuk ditabung agar kamu memiliki persediaan dana darurat.

Dengan cara seperti ini, pastinya kamu akan terhindar dari perilaku impulsive buying. Jadi, gaji kamu tidak akan habis begitu saja dengan belanja yang tidak diperlukan atau dibutuhkan.

Hindari Keseringan Buka Aplikasi Belanja Online

Kini, siapapun bisa berbelanja dengan mudah dan cepat berkat bantuan canggihnya teknologi. Dengan menjamurnya berbagai platform belanja online, beli apapun bisa semudah membalikkan telapak tangan.

Tinggal jelajahi laman ecommerce yang ada di ponsel, kamu bisa dengan bebas pilih produk apapun sesuka hatimu dan checkout kemudian. Mudah, bukan? Apalagi, selalu saja ada promo dengan diskon bertubi-tubi. 

Hal ini membuat siapapun tergiur sehingga jiwa konsumtifnya bergejolak. Jika sudah begitu, checkout keranjang di platform ecommerce jadi tak bisa terkontrol. Inilah indikasi perilaku impulsive buying muncul.

Maka dari itu, cobalah untuk batasi intensitas membuka aplikasi belanja online. Cara ini bisa dilakukan untuk menghindari kamu belanja online terlalu sering yang akan berujung impulsive buying.

Boleh saja berbelanja online, namun perlu diingat jangan sampai kamu kalap dan mengakibatkan gajimu ludes seketika. Dengan begitu, kamu bisa terhindar dari perilaku impulsive buying.

Jangan Lampiaskan Stres dengan Belanja

Ilustrasi impulsive buying

Saat sedang banyak beban pikiran, sebaiknya jangan pernah buka aplikasi belanja online. Perilaku impulsive buying muncul ketika seseorang sedang dalam keadaan penat. Dengan begitu, bisa saja kamu terpancing untuk kalap belanja online sebagai wujud pelampiasan stres.

Disarankan, lakukanlah hal lain untuk menghilangkan beban pikiran. Misalnya saja, lampiaskan stresmu dengan main game, menonton film, keliling kota, atau bermain dengan hewan peliharaan. Dengan cara seperti ini, kamu tidak akan melampiaskan stres dengan belanja yang berujung impulsive buying.


Itulah tips hindari perilaku impulsive buying biar nggak boncos. Cobalah untuk ikuti cara di atas agar kamu tidak merasa gaji bulananmu cepat habis, ya!

Baca juga: Catat! 7 Trik Belanja Barang Elektronik di E-commerce

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments