Mari Analisa Tren ‘Gamifikasi’ di E-Commerce, Belanja Yang Mirip Kayak Main Game?

gamifikasi di e-commerce
Isi Tabel

Pernah nggak sih kamu merasa belanja online sekarang makin mirip sama main game? Ada misi harian, bonus level, spin wheel, sampai reward yang bikin ketagihan. Bukannya sekadar pilih barang, checkout, dan bayar, sekarang malah ada tantangan-tantangan seru yang bisa bikin belanja jadi pengalaman yang lebih interaktif.

Fenomena ini disebut gamifikasi dalam e-commerce. Strategi ini makin sering dipakai oleh marketplace besar seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan e-commerce lainnya untuk menarik perhatian pelanggan dan bikin mereka betah belanja lebih lama.

Tapi sebenarnya, gimana sih konsep gamifikasi ini? Kenapa banyak platform belanja menerapkannya? Dan yang paling penting, apakah ini benar-benar menguntungkan buat konsumen atau cuma trik marketing belaka? Mari kita bahas tuntas di artikel ini!

Baca juga: Kenapa Algoritma Marketplace Sering Berubah? Ini Rahasianya!

Apa Itu Gamifikasi di E-Commerce?

Ilustrasi Gamifikasi di E-commerce. (Sumber: Pixabay)

Gamifikasi berasal dari kata game alias permainan. Jadi, sederhananya, gamifikasi adalah penggunaan elemen-elemen permainan dalam konteks non-game.

Di dunia e-commerce, gamifikasi berarti memberikan pengalaman belanja yang lebih menyenangkan dengan memasukkan unsur-unsur seperti:

  • Poin dan reward yang bisa dikumpulkan setiap transaksi
  • Leaderboard atau ranking untuk memotivasi pelanggan supaya lebih aktif
  • Misi harian dan tantangan yang bisa diselesaikan untuk mendapatkan hadiah tambahan
  • Putaran keberuntungan atau spin wheel untuk mendapatkan diskon eksklusif
  • Level atau tingkatan membership yang memberikan keuntungan berbeda sesuai loyalitas pelanggan

Bukan sekadar gimmick, strategi ini sebenarnya punya tujuan besar: membuat pelanggan lebih betah, lebih sering belanja, dan akhirnya mengeluarkan lebih banyak uang.

Kenapa E-Commerce Pakai Strategi Gamifikasi?

Ada beberapa alasan kenapa platform belanja online makin sering menerapkan konsep gamifikasi:

Bikin Belanja Jadi Lebih Menyenangkan

Biasanya, belanja online cuma soal memilih barang, membandingkan harga, lalu checkout. Tapi dengan gamifikasi, pengalaman ini jadi lebih interaktif. Ada unsur kejutan, keseruan, dan tantangan yang bikin pelanggan lebih engaged.

Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

Pernah dapat poin belanja dan akhirnya jadi sering belanja di satu platform tertentu? Nah, ini salah satu efek gamifikasi. Dengan memberikan poin, reward, atau level membership, pelanggan akan cenderung kembali ke platform yang sama supaya bisa terus menikmati keuntungan yang diberikan.

Memotivasi Pelanggan untuk Belanja Lebih Banyak

Kalau ada promo yang bilang “Belanja Rp100.000 lagi untuk dapat gratis ongkir!” pasti rasanya jadi tergoda buat tambah belanja, kan? Gamifikasi sering digunakan untuk mempengaruhi psikologi pelanggan supaya mau mengeluarkan lebih banyak uang tanpa terasa dipaksa.

Meningkatkan Interaksi di Aplikasi

Semakin lama seseorang menghabiskan waktu di aplikasi e-commerce, semakin besar kemungkinan mereka untuk berbelanja. Dengan adanya fitur seperti spin wheel, check-in harian, atau game khusus yang memberikan hadiah, pelanggan jadi lebih sering membuka aplikasi dan berinteraksi lebih lama.

Contoh Penerapan Gamifikasi di E-Commerce

Di Indonesia, beberapa e-commerce sudah menggunakan gamifikasi dalam berbagai bentuk. Berikut beberapa contoh nyatanya:

Shopee dengan Shopee Games

Shopee adalah salah satu platform yang paling aktif menggunakan gamifikasi. Ada berbagai permainan yang bisa dimainkan pengguna, seperti:

  • Shopee Tanam: Kamu bisa ‘menanam’ pohon virtual dan menyiraminya setiap hari untuk mendapatkan hadiah.
  • Shopee Candy & Shopee Bubble: Game puzzle yang memberikan koin dan diskon setelah level tertentu.
  • Spin & Win: Roda keberuntungan untuk mendapatkan cashback atau voucher belanja.

Semua game ini bikin pengguna lebih sering membuka aplikasi dan akhirnya tertarik untuk belanja lebih banyak.

Tokopedia dengan Tokopedia Play & Stamp Mission

Tokopedia juga nggak mau ketinggalan. Mereka menerapkan gamifikasi melalui fitur seperti:

  • Tokopedia Play: Menyediakan video interaktif dan live shopping dengan reward tertentu.
  • Stamp Mission: Kamu bisa mengumpulkan stempel dari berbagai aktivitas belanja untuk mendapatkan hadiah menarik.

Lazada dengan LazGames

Lazada punya berbagai game di aplikasinya seperti:

  • Shake It: Goyangkan HP kamu untuk mendapatkan voucher belanja.
  • Guess It: Tebak harga barang dengan benar untuk memenangkan diskon besar.

Selain itu, mereka juga punya sistem LazCoins yang bisa dikumpulkan dari berbagai aktivitas belanja dan ditukar dengan hadiah.

Apakah Gamifikasi di E-Commerce Menguntungkan Pelanggan?

Kalau kita lihat sekilas, gamifikasi di e-commerce memang terasa menguntungkan. Kita bisa dapat diskon, cashback, bahkan produk gratis hanya dengan bermain game atau menyelesaikan misi tertentu.

Tapi, ada sisi lain yang perlu diperhatikan:

Bisa Bikin Ketagihan Belanja

Karena konsepnya mirip game, gamifikasi bisa bikin pelanggan ketagihan tanpa sadar. Setiap kali mendapatkan poin atau reward, otak kita melepaskan dopamin—zat kimia yang bikin kita merasa senang. Akibatnya, kita jadi ingin terus mengulang pengalaman itu dengan belanja lebih banyak.

Sering Harus ‘Belanja Lebih’ untuk Dapatkan Hadiah

Banyak program gamifikasi yang sebenarnya mengharuskan pelanggan mengeluarkan lebih banyak uang. Contohnya, kalau ada promo yang bilang “Belanja minimal Rp200.000 untuk dapatkan spin tambahan,” pelanggan yang awalnya hanya ingin belanja Rp100.000 bisa tergoda untuk menambah belanjaannya supaya bisa memanfaatkan promo tersebut.

Hadiah atau Reward Tidak Selalu Sebanding

Kadang, hadiah yang diberikan dari gamifikasi nggak sebanding dengan usaha yang dikeluarkan. Misalnya, kamu sudah check-in harian selama 7 hari berturut-turut tapi cuma dapat voucher Rp5.000 dengan minimal pembelian Rp100.000. Kalau dipikir-pikir, ini bukan benar-benar hadiah gratis, tapi lebih ke strategi untuk mendorong kamu belanja lebih banyak.

Tips Cerdas Menggunakan Gamifikasi di E-Commerce

Gamifikasi bisa jadi strategi yang menguntungkan kalau digunakan dengan bijak. Berikut beberapa tips supaya kamu bisa memanfaatkannya tanpa terjebak dalam jebakan marketing:

Jangan Terlalu Fokus Mengejar Reward

Gunakan fitur gamifikasi hanya kalau memang sesuai dengan kebutuhan belanja kamu. Jangan sampai gara-gara ingin dapat poin tambahan, kamu malah membeli barang yang sebenarnya tidak perlu.

Bandingkan Harga dengan Marketplace Lain

Kadang, meskipun ada game atau promo menarik, harga barang di satu platform bisa lebih mahal dibanding marketplace lain. Jadi, tetap lakukan riset sebelum checkout!

Manfaatkan Promo Tanpa Harus ‘Belanja Lebih’

Kalau ada promo cashback atau diskon dari gamifikasi, coba gunakan hanya untuk barang yang memang sudah kamu rencanakan untuk beli. Jangan sampai malah boros gara-gara tergoda dengan iming-iming hadiah.

Gamifikasi di e-commerce memang bisa membuat pengalaman belanja jadi lebih menyenangkan. Dengan berbagai fitur seperti poin, reward, misi harian, dan game interaktif, pelanggan jadi lebih betah di aplikasi dan sering membuka marketplace.

Tapi di balik keseruannya, strategi ini juga bisa membuat kita tanpa sadar mengeluarkan lebih banyak uang. Oleh karena itu, penting untuk tetap bijak dan sadar akan trik marketing yang ada.


Jadi, apakah gamifikasi di e-commerce benar-benar menguntungkan atau hanya sekadar jebakan? Jawabannya tergantung pada bagaimana kita menggunakannya!

Baca juga: Kenapa Ada Seller yang Jual Barang Cuma Rp1? Apa Strategi Rahasianya!

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments