Bagi yang sering belanja online, pasti pernah nemu barang KW alias barang tiruan yang mirip banget sama produk asli, tapi dengan harga yang jauh lebih murah. Mulai dari sepatu, tas, jam tangan, pakaian, sampai elektronik, semua ada versi KW-nya di marketplace.
Tapi pernah kepikiran nggak, kenapa barang-barang KW ini tetap eksis di e-commerce, padahal jelas-jelas melanggar hak cipta dan bisa merugikan brand asli? Kenapa platform marketplace seolah membiarkan barang palsu terus dijual? Dan apakah beneran barang KW nggak bisa dihapus dari marketplace?
Yuk, kita kupas tuntas persoalan ini!
1. Barang KW dan Popularitasnya di Marketplace
Barang KW di e-commerce udah jadi fenomena yang lumrah, terutama di Indonesia. Ada beberapa alasan kenapa barang palsu ini tetap laris manis:
- Harga yang jauh lebih murah
Banyak orang tergiur beli barang KW karena harganya yang cuma sepersekian dari produk asli. Misalnya, sepatu brand terkenal yang aslinya jutaan rupiah, bisa didapat dengan harga ratusan ribu saja. - Kemiripan dengan produk asli
Beberapa barang KW dibuat dengan desain yang sangat mirip dengan produk asli. Bahkan ada yang disebut “KW super” atau “mirror quality,” yang sekilas nggak bisa dibedakan dengan aslinya. - Kurangnya kesadaran soal hak cipta
Banyak orang yang nggak terlalu peduli apakah barang yang mereka beli asli atau palsu, selama kualitasnya cukup bagus dan harganya lebih terjangkau.
Dengan alasan-alasan ini, permintaan barang KW tetap tinggi, yang berarti seller pun terus menjualnya. Tapi kenapa marketplace membiarkan ini terjadi?
2. Kenapa Marketplace Sulit Menghapus Barang KW?
Sebagai platform jual beli online, marketplace sebenarnya punya aturan ketat soal barang palsu. Sebagian besar marketplace besar seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan Bukalapak secara eksplisit melarang penjualan barang KW di platform mereka. Tapi, di kenyataannya, barang palsu masih bertebaran.
Ada beberapa alasan kenapa marketplace sulit menghapus barang KW secara efektif:
a. Seller Pakai Trik ‘Kucing-kucingan’
Seller barang KW biasanya nggak langsung menyebut produknya sebagai “barang palsu” atau “KW.” Mereka pakai berbagai istilah kreatif untuk menghindari deteksi, seperti:
- “Barang OEM” (Original Equipment Manufacturer)
- “Grade ORI”
- “Super Premium”
- “Like Original”
- “Barang factory outlet”
Dengan cara ini, mereka tetap bisa menjual barang KW tanpa langsung melanggar aturan marketplace secara eksplisit.
b. Sulitnya Proses Verifikasi
Marketplace punya jutaan produk yang diunggah setiap harinya. Memeriksa satu per satu apakah sebuah barang asli atau palsu itu hampir mustahil dilakukan secara manual.
Beberapa marketplace memang menggunakan teknologi AI untuk mendeteksi barang palsu, tapi sistem ini masih punya banyak kelemahan. Jika seller menggunakan foto sendiri tanpa logo brand, sistem AI sulit mengenali apakah itu barang KW atau bukan.
c. Laporan Hak Cipta yang Lama Diproses
Brand yang merasa dirugikan sebenarnya bisa melaporkan barang KW ke marketplace. Namun, proses ini sering kali lambat dan berbelit.
Beberapa brand besar seperti Nike, Adidas, dan Louis Vuitton memang aktif menindak seller barang KW. Tapi kalau brand kecil atau lokal, sering kali mereka nggak punya sumber daya untuk terus-menerus melaporkan barang palsu yang beredar di marketplace.
d. Marketplace Diuntungkan dari Transaksi
Jangan lupa, marketplace mendapatkan komisi dari setiap transaksi yang terjadi di platform mereka. Selama seller barang KW masih mendatangkan traffic dan penjualan tinggi, marketplace secara tidak langsung tetap diuntungkan.
Walaupun mereka secara resmi melarang barang palsu, dalam praktiknya mereka nggak selalu agresif menindak seller yang menjual produk KW, kecuali kalau ada tekanan dari pemilik merek asli atau pihak berwenang.
3. Apa Saja Upaya yang Sudah Dilakukan Marketplace?
Meskipun masih banyak barang KW yang beredar, beberapa marketplace sudah mulai mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini:
- Sistem AI dan machine learning
Beberapa e-commerce menggunakan teknologi AI untuk mendeteksi produk palsu berdasarkan deskripsi dan gambar produk. Jika terdeteksi, produk tersebut bisa langsung dihapus. - Program keanggotaan brand resmi
Marketplace seperti Shopee dan Tokopedia punya program khusus untuk brand resmi, seperti Shopee Mall atau Tokopedia Official Store. Ini membantu membedakan produk asli dari yang palsu. - Sistem laporan komunitas
Pembeli atau brand bisa melaporkan produk yang dicurigai palsu. Jika laporan terbukti valid, produk akan dihapus dan seller bisa dikenakan sanksi.
Tapi sayangnya, upaya ini masih jauh dari kata sempurna. Seller barang KW selalu menemukan cara baru untuk menghindari sistem deteksi, sementara marketplace juga nggak bisa menghapus semua barang KW dalam sekejap.
4. Apa Risiko Membeli Barang KW?
Banyak orang yang tetap membeli barang KW karena tergiur harga murah. Tapi ada beberapa risiko yang harus dipertimbangkan:
- Kualitas yang nggak terjamin
Barang KW biasanya nggak melalui uji kualitas yang ketat seperti produk asli. Bisa saja daya tahan dan keamanannya jauh lebih rendah. - Tidak ada garansi atau layanan purna jual
Kalau barang KW rusak atau cacat, kamu nggak bisa mengklaim garansi atau minta refund ke brand resmi. - Berpotensi melanggar hukum
Dalam beberapa kasus, membeli dan menjual barang KW bisa dianggap sebagai pelanggaran hukum terkait hak cipta dan merek dagang. - Mendukung industri ilegal
Banyak barang KW yang diproduksi di pabrik ilegal dengan kondisi kerja yang tidak manusiawi. Dengan membeli barang palsu, kita secara nggak langsung mendukung praktik bisnis yang tidak etis.
5. Apa Solusinya?
Kalau kamu ingin menghindari barang KW dan memastikan membeli produk asli, ada beberapa cara yang bisa dilakukan:
- Belanja di official store
Marketplace biasanya punya kategori khusus untuk toko resmi, seperti Shopee Mall atau LazMall. - Cek harga dan deskripsi dengan teliti
Kalau harga sebuah produk jauh lebih murah dari harga resmi, itu bisa jadi tanda kalau barang tersebut palsu. - Baca ulasan pembeli lain
Pembeli yang pernah membeli produk biasanya akan memberikan informasi apakah barang tersebut asli atau KW. - Gunakan fitur verifikasi produk
Beberapa brand besar seperti Nike dan Adidas punya sistem verifikasi produk melalui QR code atau hologram khusus.
Barang KW di marketplace memang masih sulit dihapus sepenuhnya. Seller terus mencari cara untuk menghindari deteksi, sementara marketplace juga dihadapkan dengan tantangan besar dalam mengontrol jutaan produk yang diunggah setiap hari.
Namun, dengan semakin ketatnya regulasi dan peningkatan kesadaran konsumen, perlahan tapi pasti produk KW mulai berkurang di platform e-commerce. Sebagai pembeli, kita juga punya peran penting dalam memilih produk yang asli dan mendukung brand yang menjual barang berkualitas dengan cara yang legal.
Jadi, mulai sekarang, yuk lebih teliti sebelum belanja online!