3 Tips Meningkatkan Penjualan Bisnis E-commerce

Ilustrasi e-commerce. (sumber: Pixabay)
Isi Tabel

Dalam bisnis, meningkatkan penjualan merupakan hal yang sangat penting dan wajib dilakukan. Tak hanya untuk meningkatkan keuntungan, namun juga dapat mempertahankan bisnis kamu. Sama dengan e-commerce yang sekarang sedang merajalela dan semakin padat pesaingnya.

Bagi kamu yang sedang atau akan membangun bisnis e-commerce, perlu tahu apa saja hal yang dapat meningkatkan penjualan bisnismu. Mulai dari meningkatkan konversi, lintas perdagangan, maupun keduanya. Nah, kita sudah siapkan 3 tips untuk meningkatkan penjualan bisnis e-commerce. Kira-kira ada apa saja? Yuk, kita simak 3 tips berikut ini.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui Soal E-commerce di Tahun 2021

First Impression yang bagus

Hadirnya e-commerce berarti membentuk suatu platform, yaitu sebuah situs yang memungkinkan konsumen dan pengunjung melihat produk yang dijual. Oleh sebab itu, first impression atau kesan pertama saat mengunjungi website tersebut sangatlah penting. Sebab kesan tersebut yang menjadi hal pertama orang nilai dari bisnismu.

Dari 100% pengunjung suatu website, hanya 5 – 15% yang benar-benar beli dan menjadi pelanggan dari e-commerce tersebut. Sementara sisanya atau kurang lebih 85% hanya sebagai pengunjung. Oleh sebab itu, kesan pertama sangatlah penting karena dengan adanya kesan pertama yang baik, kamu dapat “membeli” konsumen baru.

Caranya pun macam-macam, misalnya membuat suatu pop up sign atau tanda pop up yang dapat memberikan informasi promo atau diskon. Tnda tersebut diberikan untuk pembelian atau pendaftaran pertama. Selain itu, benefit bar atau baris keuntungan yang bisa pengunjung dapat jika membeli produk. Misalnya, promo atau diskon, gratis ongkos kirim, dan lain sebagainya.

Perincian Produk yang Detail di E-commerce

Ketika berbelanja offline, kita bisa melihat langsung yang akan dibeli. Kemudian, mempertimbangkan kembali apakah perlu atau tidak. Berbeda dengan belanja online yang tidak dapat melihat barangnya secara langsung, hanya berpacu pada rincian produk.

Sebagai seorang pebisnis e-commerce, kamu harus bisa menempatkan diri selaku konsumen. Artinya, kamu harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dan kendala yang muncul saat berbelanja online.

Contohnya adalah dengan memberikan perincian produk yang detail. Mulai dari memberikan judul, deskripsi yang benar dan tepat sesuai dengan produk. Selanjutnya, mencantumkan foto produk yang jelas dengan resolusi tinggi, memasukan harga, dan memberikan kolom ulasan konsumen.

Mungkin beberapa hal ini dianggap sepele, namun dapat sangat membantu memberikan pengalaman belanja yang baik bagi konsumen. Hal seperti inilah yang dapat meningkatkan penjualan bisnis e-commerce.

Media Sosial Organik dan Influencers

Person Holding Iphone Showing Social Networks Folder

Ilustrasi media sosial organik dan influencer

Dalam menjalankan suatu bisnis e-commerce, marketing atau pemasaran merupakan hal yang paling penting dalam meningkatkan penjualan. Di era digital, pemasaran melalui media sosial adalah cara yang paling efektif untuk mendapatkan konsumen. 

Metode ini disebut dengan media sosial organik dimana produk dijual dan dipasarkan melalui media sosial secara gratis. Meski begitu, menggunakan iklan yang disediakan oleh media sosial juga merupakan cara non-free marketing yang efektif.

Metode lain adalah berkolaborasi dengan influencer media sosial, mulai dari mikro maupun makro. Artinya, influencer dengan pengikut yang sedikit maupun banyak bisa menjadi cara pemasaran yang efektif. Sebab, influencer memiliki engagement yang sangat besar dengan para pengikutnya sehingga bisa jadi konsumen baru produkmu. 

Berkolaborasi yang dimaksud mempunyai dua metode. Pertama adalah barter produk gratis brand kamu dengan exposure oleh influencer tersebut. Nah, cara ini umum dilakukan oleh usaha rintisan dengan mikro influencer.

Cara keduanya dengan memberikan produk gratis atau meminjamkan, serta membayar influencer dengan exposure sebagai timbal balik. Hal ini umum terjadi antara bisnis yang sedang naik daun maupun sudah besar dengan makro influencer. 

Oleh sebab itu, kamu harus tahu level serta kondisi keuangan bisnis kamu untuk mempertimbangkan metode kolaborasi yang akan digunakan.


Buat yang sedang membangun bisnis e-commerce, semoga 3 tips di atas bisa diterapkan dan membantu bisnis kamu. Jangan lupa untuk selalu berdoa dan jangan menyerah!

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments