Tips Membuat Desain Grafis Sosmed Lewat Aplikasi Canva

Ilustrasi seseorang yang tengah membuat desain grafis di Canva. (Sumber: teachlearning.com)
Isi Tabel

Di era digital sekarang ini, media sosial memberikan kemudahan bagi seseorang untuk berbagi informasi maupun berbisnis. Salah satunya adalah membuat konten postingan Instagram menjadi lebih menarik bagi para penggunanya. Seperti yang disampaikan oleh Syammas Pinasthika Syarbini, desainer Canva, bahwa ada tiga poin utama agar postingan menjadi daya tarik bagi semua pengguna media sosial. Ketiga poin itu adalah hiburan, informasi, dan edukasi. Poin-poin ini berhubungan erat, sekaligus dapat bermanfaat bagi suatu bisnis.

Misalnya, saat menggunakan akun tersebut untuk berbisnis sneakers. Beberapa orang mungkin hanya sekadar memposting foto, lalu disertai caption berupa spesifikasi saja. Namun, konten seperti itu dinilai kurang menarik bagi para pengguna lainnya.

“Sebaiknya, kita berikan konten tips untuk membeli sepatu original. Bisa juga tambahkan informasi sejarah, bila memang sneakers tersebut ada sejarahnya,” ujarnya, dikutip dari laman resmi Unair, Rabu (23/03).

Untuk memaksimalkan ketiga poin sebelumnya, Syammas menuturkan, bahwa perlu keterampilan dalam menguasai aplikasi desain grafis. Salah satu aplikasi yang dapat digunakan dengan mudah adalah Canva. 

Dengan aplikasi tersebut, ada beberapa tools yang wajib bagi pengguna untuk tahu dan paham cara menggunakannya. Tools tersebut adalah template, font, elemen, galeri, hingga format unggahan yang wajib dipahami, khususnya pengguna baru. 

Namun, seiring berjalannya waktu pasti akan ada kendala saat mendesain. Akan muncul perasaan tidak puas dengan desain sendiri, meskipun telah melakukannya berjam-jam. Oleh sebab itu, Syammas memberikan tiga prinsip dasar desain yang merupakan pondasi utama pada desain grafis. 

Gimana? Penasaran dengan ketiga prinsip dasar desain tersebut? Yuk, langsung saja kita simak penjelasannya di bawah ini!

Baca juga: Simak! 5 Startup di Bidang Desain Grafis

Unsur Keseimbangan dalam Desain Grafis

Agar foto dan teks tidak terkesan tumpang tindih, maka perlu keseimbangan atau proporsi yang pas. Syammas mengatakan, jika prinsip ini memiliki dua sub komponen lainnya, yakni simetris dan asimetris. Penataan yang pas dan sederhana akan membuat kita mudah untuk mendesain. Jadi, kita yang mendesain tidak bingung dan pembaca juga.

“Untuk proses awal mendesain kita langsung saja menentukan konsep simetris atau asimetris,” paparnya.

Hadirnya Penekanan dalam Membuat Desain

Sebuah desain pasti akan menonjolkan suatu informasi atau hal penting yang ingin disampaikan kepada pembaca. Syammas menegaskan, bahwa informasi yang perlu ditonjolkan, sebaiknya memang penting dan tidak membuat salah paham.

“Hal yang penting itu dapat kita munculkan dengan modifikasi tata letak maupun bentuk unik. Jadi, pembaca akan fokus pada sesuatu yang unik tersebut,” tutur desainer Canva tersebut.

Unsur Pengulangan

Bagi produk dengan ragam varian, pastinya mempunyai desain yang repetitif atau pengulangan. Meski warnanya berbeda, tetapi desain varian produk tersebut masih akan mudah dikenali oleh orang lain. Syammas mengungkapkan, bahwa biasanya yang menjadi target repetitif atau pengulangan adalah gaya desainnya.

Selain itu, font dan tata letak juga menjadi bagian pengulangan desain. Pemilihan font juga tidak perlu beragam, cukup gunakan dua atau tiga jeni saja. Kemudian, kombinasi warna juga yang rapi, sebab dapat memengaruhi psikologi seseorang.

“Ketika kita menjual minuman dingin, maka jangan gunakan kuning atau merah pada desain. Sebab, warna tersebut akan memberikan kesan panas atau pedas,” jelasnya.


Syammas menambahkan, bahwa dengan desain menarik bisa membuat konten di media sosial akan dilirik oleh pembaca. Bila desainnya sudah menarik, tentu mereka akan membaca dan mencari tahu lebih dalam tentang konten yang kita tampilkan atau posting.

baca juga: Bikin Presentasi Makin Keren, Lewat Template PPT Online!

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments