Di zaman serba digital seperti sekarang, urusan bayar-membayar udah gak melulu harus pakai uang tunai. Ada dompet digital alias e-wallet yang bisa dipakai buat transaksi apa pun, mulai dari beli kopi sampai bayar listrik.
Tapi, sebenarnya mana sih yang lebih hemat? Apakah dompet digital bikin boros atau justru bikin kita lebih cerdas dalam mengatur keuangan? Yuk, kita bahas tuntas!
Baca juga: Biar Transferan Lancar! Ini Cara Kelola Keuangan Buat Freelancer
Mengenal Dompet Digital vs Uang Tunai

Dompet digital adalah aplikasi atau platform yang memungkinkan kamu menyimpan uang dalam bentuk saldo elektronik. Contohnya seperti GoPay, OVO, Dana, ShopeePay, dan LinkAja. Dengan e-wallet, kamu bisa melakukan pembayaran hanya dengan scan barcode atau klik tombol di aplikasi.
Di sisi lain, uang tunai adalah bentuk pembayaran yang udah ada sejak dulu. Ini adalah uang fisik yang bisa kamu pegang dan gunakan langsung untuk belanja, bayar makan, atau kebutuhan lainnya. Meski sudah mulai tergeser oleh dompet digital, uang tunai masih digunakan di banyak tempat, terutama untuk transaksi kecil atau di daerah yang belum mendukung pembayaran digital.
Kepraktisan: Dompet Digital Lebih Unggul
Kalau ngomongin kepraktisan, dompet digital jelas lebih unggul. Kamu gak perlu bawa banyak uang tunai di dompet, cukup modal smartphone, semua transaksi beres. Bayar di restoran, parkir, hingga transportasi umum pun jadi lebih simpel.
Dengan dompet digital, kamu juga gak perlu repot nyari kembalian. Misalnya kamu belanja Rp47.500, tinggal bayar persis lewat aplikasi. Beda dengan uang tunai yang kadang bikin ribet kalau kasir gak punya kembalian.
Tapi, ada situasi di mana uang tunai masih lebih unggul. Misalnya, kalau kamu pergi ke tempat-tempat yang belum mendukung pembayaran digital, seperti pasar tradisional atau warung kecil di kampung.
Kontrol Keuangan: Uang Tunai Lebih Bikin Sadar Pengeluaran
Salah satu kelebihan uang tunai adalah kamu bisa lebih sadar sama jumlah uang yang keluar. Saat kamu bayar sesuatu dengan uang fisik, kamu bisa melihat langsung berapa banyak yang tersisa di dompet. Sensasi kehilangan uang ini bisa bikin kamu lebih hati-hati dalam membelanjakan uang.
Sementara itu, dompet digital justru bisa membuat kamu lebih impulsif dalam berbelanja. Karena hanya butuh beberapa klik untuk melakukan pembayaran, kadang kita jadi kurang sadar berapa banyak uang yang sudah keluar. Apalagi kalau kamu sering pakai fitur auto-debit atau top-up otomatis, tahu-tahu saldo berkurang drastis tanpa disadari.
Promo dan Cashback: Dompet Digital Lebih Menguntungkan
Salah satu daya tarik utama dompet digital adalah banyaknya promo, diskon, dan cashback yang ditawarkan. Hampir setiap e-wallet punya program cashback atau potongan harga untuk transaksi tertentu.
Misalnya, kamu beli makanan lewat aplikasi dan bayar pakai dompet digital, bisa dapat cashback 20% atau diskon langsung. Ini jelas lebih menguntungkan dibandingkan bayar pakai uang tunai yang gak dapat keuntungan tambahan.
Tapi, hati-hati juga! Kadang promo ini bisa bikin kamu tergoda belanja lebih banyak dari yang sebenarnya dibutuhkan. Ujung-ujungnya, malah boros.
Keamanan: Dompet Digital vs Risiko Uang Hilang
Keamanan juga jadi faktor penting dalam memilih antara dompet digital dan uang tunai. Kalau kamu kehilangan uang tunai, kemungkinan besar uang itu gak bisa kembali. Tapi, kalau saldo dompet digital hilang karena lupa password atau akun diretas, masih ada peluang untuk mendapatkannya kembali dengan bantuan layanan pelanggan.
Namun, dompet digital juga punya risiko, seperti kebocoran data atau pencurian akun. Kalau kamu gak hati-hati dalam menjaga keamanan akun e-wallet, bisa saja saldo kamu dicuri tanpa sadar. Jadi, penting untuk selalu menggunakan PIN atau autentikasi dua langkah agar akun tetap aman.
Mana yang Lebih Hemat?
Kalau tujuan utama kamu adalah menghemat pengeluaran, uang tunai mungkin jadi pilihan yang lebih baik. Dengan uang tunai, kamu lebih bisa mengontrol seberapa banyak yang keluar karena setiap transaksi terasa lebih nyata.
Namun, kalau kamu pintar memanfaatkan promo dan cashback dari dompet digital, kamu juga bisa menghemat cukup banyak uang. Kuncinya adalah tetap disiplin dalam mengelola saldo dan tidak tergoda belanja hanya karena ada promo menarik.
Jadi, lebih hemat mana? Jawabannya tergantung cara kamu menggunakannya. Kalau kamu tipe orang yang mudah tergoda belanja impulsif, mungkin lebih baik pakai uang tunai supaya lebih sadar pengeluaran. Tapi kalau kamu bisa memanfaatkan promo dan cashback dengan bijak, dompet digital bisa jadi pilihan yang lebih hemat.
Solusi terbaik? Gunakan kombinasi keduanya sesuai kebutuhan. Misalnya, gunakan dompet digital untuk transaksi yang menawarkan cashback atau promo menarik, tapi tetap sediakan uang tunai untuk keperluan mendadak atau transaksi kecil di tempat yang tidak menerima pembayaran digital. Yang paling penting, tetap bijak dalam mengelola keuangan supaya gak kebobolan di akhir bulan!
Baca juga: Dompet Digital vs Bank Digital, Siapa yang Lebih Gesit di Tahun Ini?