Mari Kulik: Teknologi Satelit Mini dan Mengapa Teknologi Luar Angkasa Dibanderol Harga Mahal

teknologi satelit mini
Isi Tabel

Kebanyakan orang tidak mengetahui terkait teknologi satelit mini yang ada saat ini. Bicara soal luar angkasa, apa yang terlintas di pikiran kamu?

Mungkin pesawat luar angkasa besar seperti milik NASA, atau misi-misi spektakuler dengan biaya yang tak terhitung jumlahnya. Dulu, teknologi luar angkasa dianggap sebagai sesuatu yang hanya bisa dijangkau oleh negara besar atau perusahaan dengan dana tak terbatas.

Namun, tahukah kamu bahwa sekarang bahkan anak kos sekalipun bisa punya satelit mini buatan sendiri? Yup, teknologi luar angkasa semakin terjangkau dan mulai menjadi hal yang tidak lagi eksklusif bagi mereka yang memiliki kantong tebal. Penasaran dengan info terkait teknologinya? Berikut penjelasan lengkap AwanApps!

Baca juga: Dunia Digital Makin Sesak? Mungkin Kamu Perlu Coba Server Virtual Rahasia

Apa Itu Teknologi Satelit Mini Kenapa Menjadi Populer?

Ilustrasi Teknologi Satelit Mini. (Sumber: UII)

Satelit mini, atau yang lebih dikenal dengan nama “CubeSat,” adalah satelit kecil yang berukuran sangat kompak dan bisa diluncurkan dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan satelit besar. Biasanya, CubeSat ini berukuran 10x10x10 cm atau sekitar seukuran kotak sepatu. Meskipun kecil, CubeSat mampu membawa berbagai instrumen canggih untuk melakukan penelitian atau pengamatan dari luar angkasa.

Sebelumnya, untuk meluncurkan satelit, biaya yang diperlukan bisa mencapai miliaran dolar. Namun, dengan CubeSat, biaya ini turun drastis. Biaya peluncuran yang lebih murah dan ukuran yang lebih kecil memungkinkan lebih banyak pihak, termasuk universitas, startup, hingga individu dengan minat besar terhadap luar angkasa, untuk menciptakan satelit mereka sendiri.

Perkembangan Teknologi dan Penurunan Biaya Peluncuran

Salah satu faktor utama yang membuat satelit mini semakin populer adalah kemajuan teknologi dan penurunan biaya peluncuran. Seiring berkembangnya teknologi roket dan peluncuran satelit, biaya untuk mengirimkan satelit ke luar angkasa semakin terjangkau.

Beberapa perusahaan peluncuran roket swasta, seperti SpaceX dengan roket Falcon 9-nya, memungkinkan peluncuran satelit kecil dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan roket tradisional yang digunakan oleh NASA atau badan antariksa lainnya. Selain itu, proses peluncuran satelit mini juga semakin efisien.

Roket modern dapat membawa lebih banyak satelit sekaligus dalam satu peluncuran, yang memungkinkan biaya per unit satelit menjadi lebih murah. Bahkan beberapa universitas kini memiliki anggaran khusus untuk mengembangkan CubeSat sebagai proyek penelitian mahasiswa, yang sebelumnya hampir tidak terbayangkan.

Kenapa Anak Kos Bisa Buat Satelit?

Tentu terdengar gila jika kita membayangkan anak kos dengan uang terbatas bisa membuat satelit. Tapi, kenyataannya, teknologi ini sudah membuka peluang bagi lebih banyak orang untuk ikut terlibat dalam dunia luar angkasa.

Bahkan, banyak startup dan universitas yang mulai mengembangkan satelit mini dengan biaya yang sangat rendah. Jadi, meskipun kamu tinggal di kos dengan budget pas-pasan, bukan hal yang mustahil jika suatu saat kamu bisa berpartisipasi dalam peluncuran satelit mini.

Pembuatan CubeSat sendiri tidak selalu memerlukan peralatan mahal sebab banyak komponen-komponen elektronik yang sudah tersedia dengan harga terjangkau dan bisa diprogram untuk berbagai keperluan, seperti pengamatan bumi, komunikasi, atau eksperimen sains. Selain itu, teknologi komunikasi satelit mini juga semakin berkembang, memungkinkan pengiriman data dengan biaya yang jauh lebih rendah.

Manfaat Satelit Mini, Dari Pendidikan Hingga Bisnis

Satelit mini tidak hanya digunakan untuk tujuan ilmiah, tetapi juga bisa digunakan untuk berbagai aplikasi lain, baik untuk pendidikan, penelitian, hingga bisnis. Banyak universitas yang kini menggunakan CubeSat untuk eksperimen sains, seperti mempelajari atmosfer bumi, melakukan pengamatan satelit cuaca, atau menguji teknologi baru di luar angkasa.

Bahkan, CubeSat juga mulai dilirik oleh perusahaan swasta untuk kepentingan bisnis. Misalnya, perusahaan yang ingin memantau sumber daya alam, mengamati perubahan iklim, atau bahkan menyediakan internet dari luar angkasa, sudah mulai memanfaatkan CubeSat untuk mengurangi biaya operasional. Dengan kemampuan CubeSat untuk memberikan data penting dalam skala yang lebih kecil dan murah, potensi aplikasi bisnisnya pun terus berkembang.

Proyek Satelit Mini, Dari Kos-kosan ke Luar Angkasa

Beberapa proyek CubeSat yang sukses bahkan datang dari proyek mahasiswa di kampus-kampus. Misalnya, salah satu proyek yang dikenal adalah CubeSat dari universitas di Jepang yang berhasil diluncurkan ke luar angkasa untuk melakukan riset tentang radiasi.

Proyek-proyek seperti ini biasanya berawal dari ide sederhana yang berkembang seiring dengan kolaborasi antara mahasiswa, fakultas, dan sponsor eksternal. Nah, jika kamu seorang mahasiswa atau bahkan anak kos yang penasaran dengan dunia luar angkasa, kamu mungkin bisa mulai berpikir untuk ikut terlibat dalam proyek-proyek semacam ini.

Dengan biaya yang lebih terjangkau dan adanya berbagai program inkubator atau pendanaan, menciptakan satelit mini bukan lagi hanya impian besar bagi negara besar atau perusahaan besar, tetapi juga bagi individu yang punya tekad dan minat dalam teknologi luar angkasa. Di masa depan, mungkin kita akan melihat lebih banyak aplikasi dari CubeSat dalam kehidupan sehari-hari. 

Mungkin suatu saat nanti, layanan internet berbasis satelit akan semakin terjangkau dan dapat menjangkau daerah-daerah terpencil di seluruh dunia. Teknologi CubeSat yang terus berkembang memungkinkan kita untuk mendapatkan data dari luar angkasa dengan biaya yang lebih rendah, membuka lebih banyak peluang untuk inovasi di berbagai sektor.


Jika teknologi satelit mini semakin berkembang, kita bahkan bisa membayangkan bahwa mungkin suatu saat nanti, anak kos di seluruh dunia akan bisa ikut berpartisipasi dalam eksplorasi luar angkasa tanpa harus khawatir dengan biaya yang sangat tinggi. Dengan begitu, siapa tahu, mungkin suatu saat ada anak kos yang punya satelit mini sendiri yang sedang melayang di luar angkasa, mengirimkan data penting ke bumi.

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Laptop Sebagai Personal Assistant, Lebih Paham Deadline!

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments